Nunik Utami. Cerdas Interaktif - 98 pages. Siapa yang tidak kenal pahlawan wanita asal tanah rencong ini. Keberanian dan kehebatannya tidak berbeda dengan para pejuang lakilaki. Dengan gagah berani, Cut Nyak Dhien pergi ke medan pertempuran. Perempuan itu bertempur tanpa kenal lelah. Bahkan, ia dan para pasukannya bertempur dengan cara
1336. Cut Nyak Dhien adalah wanita asal Aceh yang menjadi salah satu Pahlawan Nasional Indonesia. Beliau dikenal berkat perjuangannya dalam mengusir penjajah khususnya di Aceh. Saat Belanda menginvasi tanah Aceh. Dilahirkan di Lamteh, Peukan Bada, Kerajaan Aceh pada tahun 1848. Beliau berasal dari golongan keluarga bangsawan yang dikenal sangat
Cut Nyak Dien diasingkan ketika usianya mencapai 58 tahun. Ia 'dibuang' Belanda ke Sumedang agar tak bisa berkomunikasi dengan pejuang Aceh lainnya. Ia diasingkan ke sebuah rumah milik salah satu tokoh Sumedang di masa itu, KH Ilyas. Rumah pengasingannya berada di Kampung Kaum, Kelurahan Regol Wetan. Jaraknya tak jauh dari Masjid Agung Sumedang.
Cut Nyak Dhien kita tahu, terlibat di beberapa kisah dalam Perang Aceh. Perang yang paling melelahkan dan paling lama harus diladeni pemerintah Hindia Belanda (1873-1904). Cut Nyak Dhien sendiri awalnya bersuamikan Ibrahim Lamnga di usia yang sangat muda. Disebutkan, Dhien punya satu putra laki-laki sebelum ditinggal jadi janda pasca-suaminya
Kehidupan Awal. Cut Nyak Dien lahir pada tahun 1848 di kampung Lam Padang Peukan Bada, wilayah VI Mukim, Aceh Besar. Ayahnya bernama Teuku Nanta Seutia, seorang uleebalang (pemimpin daerah) VI Mukim, yang juga merupakan keturunan Datuk Makhudum Sati, perantau dari Minangkabau. Ia memiliki seorang saudara kandung bernama Teuku Rayut.
Cut Meutia dilahirkan di Keureutoe, Pirak (Perlak), Aceh Utara, pada tahun 1870. Cut Meutia merupakan anak perempuan satu-satunya yang lahir dari pasangan Teuku Ben Daud Pirak dan Cut Jah. Ayahnya merupakan salah seorang ulama dan pemimpin pemerintahan di daerah Pirak pada waktu itu. Selama hidupnya, Cut Meutia pernah menikah sebanyak tiga kali.
Cut Nyak Dien. Cut Nyak Dien lahir di Lampadang, Kerajaan Aceh. Cut Nyak Dien dilahirkan dari keluarga bangsawan yang taat beragama di Aceh Besar, wilayah VI Mukim pada tahun 1848. Ayahnya bernama Teuku Nanta Setia, seorang uleebalang VI Mukim, yang juga merupakan keturunan Machmoed Sati, perantau dari Sumatera Barat.
Cut Nyak Dien's mother was the daughter of uleebalang Lampagar. In his childhood, Cut Nyak Dien was a beautiful child. He was getting an education in the field of religion (who was educated by parents or teachers of religion) and household (cooking, serving her husband, and that everyday life involves a well educated by their parents).
Watch on. Kendati kalangan bangsawan, keluarga Cut Nyak Dien dikenal sebagai keluarga yang sangat taat melaksanakan perintah atau syariat Islam. Oleh sebab itu, sejak dini Cut Nyak Dien sudah dibekali dengan ilmu agama oleh keluarganya. Masa perjuangan Cut Nyak Dien dimulai sejak 26 Maret 1873. Kala itu Belanda telah menyatakan perang kepada Aceh. .
  • jlysvyn1sy.pages.dev/184
  • jlysvyn1sy.pages.dev/791
  • jlysvyn1sy.pages.dev/47
  • jlysvyn1sy.pages.dev/155
  • jlysvyn1sy.pages.dev/92
  • jlysvyn1sy.pages.dev/77
  • jlysvyn1sy.pages.dev/210
  • jlysvyn1sy.pages.dev/481
  • jlysvyn1sy.pages.dev/541
  • jlysvyn1sy.pages.dev/96
  • jlysvyn1sy.pages.dev/121
  • jlysvyn1sy.pages.dev/546
  • jlysvyn1sy.pages.dev/592
  • jlysvyn1sy.pages.dev/930
  • jlysvyn1sy.pages.dev/843
  • puisi cut nyak dien