Kumpulan contoh puisi bertema toleransi di Indonesia. Toleransi adalah kata kata yang digunakan dalam konteks sosial, budaya dan agama yang biasa diartikan suatu sikap saling menghormati dan menghargai antar kelompok serta antar individu dalam masyarakat atau dalam lingkup lainnya, yang melarang adanya diskriminasiBerkaitan dengan kata toleransi puisi yang diterbitkan blog puisi dan kata bijak untuk kali ini adalah contoh puisi toleransi atau tentang puisi toleransi perbedaan yang didalamnya yang didalamnya terdapat beberapa contoh puisi menceritakan cerita puisi umat beragama, puisi tentang toleransi dan kerukunan dan lain lain tentang puisi toleransi antar umat beragama di berikut ini adalah daftar judul puisi tema toleransi yang dipublikasikan diantaranyaPuisi toleransi keblingerPuisi toleransi berdarahPuisi panggilan toleransiPuisi [sayang sekali kau tertidur]Puisi kita semua bersaudaraPuisi tiada yang sempurnaPuisi pelangi negerikuPuisi indahnya toleransiSekitar tujuh judul puisi bertemakan toleransi atau puisi tentang toleransi yang bisa dijadikan referensi dan contoh syair toleransi untuk menulis puisi tentang perbedaan agama dal lain lain tentang toleransi dan kerukunanKumpulan Puisi Tema Toleransi Di IndonesiaBagaimana kata kata puisi tema toleransi yang diterbitkan blog puisi dan kata bijak untuk kali ini. apakah diantaranya ada yang menceritakan seperti puisi toleransi antar umat beragama, atau puisi toleransi lebih jelasnya, disimak saja berikut ini deretan bait bait puisi dalam kumpulan puisi bertema toleransi atau contoh puisi bertemakan toleransi dibawah ini. Toleransi keblingerDian Ashari Rahmad AjiApakah salah jika kami mengikuti agama kamiApakah kami harus melawan agama kamiLalu bagaimana kebenaran bisa menjadi benar untuk diyakini jika kami langgarSemua media menyudutkan kami kaum yang rajin berwudhuPropaganda selalu dibuat seolah olah kami salahDi wilayah yang kami mayoritas anda semua aman dan kami difitnah salahDiwilayah yang kami minoritas kami ditindahs hak kami dikebiri dan itu dibuat seolah olah bukanlah harusnya kita maksimal dalam menjalankan keyakinan ini bukan memilah milah sesuai keinginan kalianApakah yang seperti itu adalah sebuah BERDARAHOleh Asep SupriyantoNurani ...Bertanya dalam tirani kehidupanBerapa lama lagi kesedihan terus menghampiriDalam mencari derajat pintu jalan kedamaianNurani ...Betapa sesal datang menyelimutiKetika langkah tersandung lalu terjatuhSeiring waktu enggan menolong perihDarah suci menetes ...Seperti aliran muara yang mengeringSiksa derita terus berdengingDalam tatapan bisu dunia tak jelasBagai debu yang tertiup anginToleransi hanya sebuah suaraHilang sekejap tiada membuktikanDari dekap persinggahan dunia yang mendustaPanggilan ToleransiOleh Muarif Ambari SosKu kabarkan dalam sendu...Disaat awan hitam mulai kelabu...Panggilan toleransi di Indonesia...Kita mengenal bhinneka tunggal Ika...Toleransi itu mudah kawan...Coba kau lihat rumah ibadah saling berdekatan...Sesama tetangga saling menghargai...Disaat beribadah saling toleransi...Islam memanggil dengan suara adzan...Katolik/Kristen memanggil dengan ibadah mingguan...Hindu berdoa dengan berbagai persembahan suci...Budha dan Konghucu pun dengan nuansa merah yang memberkati...Jangan-jangan kau rusak keharmonisan kami...Dengan cara-cara mengadu domba dengan kemasan rapi...Sudah cukup lama kami hidup berdampingan...Terus dan terus hidup secara kebersamaan...SAYANG SEKALI KAU TELAH TERTIDUROleh R BassSayang sekali kau telah tertidurPadahal aku ingin melihat gugusan scorpion di langit jakarta malam iniDuduk di atas beton dingin tanpa alas tikar seperti biasanyaSayang sekali kau telah tertidurPadahal aku ingin menghirup embun dari tanah kering yang diguyur hujan sore tadiMenggesek-gesek tangan untuk membersihkan dingin yang menempelSayang sekali kau telah tertidurPadahal aku ingin mendengar bunyi klakson metromini di ujung terminalBercengkrama dengan denyut kehidupan yang mulai melemah di tangan jagung rebusSayang sekali kau telah tertidurPadahal aku ingin sekali lagi melihat toleransi tertawa bersamaKala pria bersorban memasangkan kalung salib yang jatuh dari leher pendetaKala pria gundul berseragam oranye mengucap salam di depan kubahKala wanita berkerudung biarawati merapikan batu-batu candiDan saat mereka bersama-sama tumpah pada satu cangkir kopiSayang sekali kau telah tertidurAku merindukan sentakanmuYang membuat sekutu-sekutu menggigilAku merindukan telunjukmuYang membuat senapan-senapan menundukAku merindukan orasi-orasimuYang membuat si hitam dan si putih teraduk bagai susu dan kopiNamun sayang sekali kau telah tertidurKita Semua BersaudaraOleh Dino ToDiamku bukan tak peduliKarena hati ini yakin kau memang saktiTeruji di bawah naungan IllahiTerbukti tuhan merestuiMemangku semua perbedaan dengan damaiRukun, damai, simpati dan toleransiSemua di akui tak pandang warna kulitBahasa, religi, budaya dan tradisiTertuang dalam perjanjian negeriInilah Kasanah negeri patut dipujiTerpatri dalam hati dan sanubariInilah budaya asli milik negeriKenapa diperdebatkan untuk digantiAyolah bangun dan rekatkan Republik iniKembalilah ke ibu pertiwiJangan mudah terprovokasiKesempurnaan hanya milik IllahiJayalah Indonesia pastiDepok, 11117TIADA YANG SEMPURNAOleh LUmbang KAyungTidak akan indah kenikmatan,Bila kenikmatan itu tidak dapat kita syukuri,Bagai alam yang terbentang luas,Terkadang membuat kita terlena,Terkadang membuat kita ketakutan,Maka cintailah dia,Bagai mencintai kerukunan adat budaya Indonesia,Dan toleransi sesama ummat beragama,untuk kita dapat perlindungan dari tempat yang lain,Karena kita dan yang kita ciptakan tiada yang Balai Asahan 08012019PELANGI NEGERIKUOleh. R. Galih WijayantiSejak kemegahan majapahit menyatukan nusantaraNenek moyang telah mengajarkan artinya toleransiJika saat ini kita terpecah karena berbedaMasihkah kita bangga menjadi anak negeri?Perbedaan itu pelangiSetiap warna punya arti sendiriKita yang hidup dalam keragamanSeperti warna-warni pelangi penuh keindahanDemi senyum ibu pertiwiMari menjaga budaya negeriBukti anak negeri berbaktiMerangkai ragam budaya sebagai pelangi4 Juli 2019Indahnya ToleransiOleh indra hermawanMasyarakat Indonesia memiliki beragam etnik dan budayaBerkumpul dan bersuara membentuk hubungan sosial yang akrab dan ramah tamahMemupuk rasa kemanusiaan, saling menghargai, memahami, dan rasa kepedulianSuatu sikap untuk menjaga persaudaraan dan kedamaianNegeri yang terdiri dari berbagai penganut agama dan 300 suku bangsaApa yang terjadi bila agama jadi pembatas pergaulanYang akan mengurangi kerukunan dan benih konflik horizontalKeberagaman sebagai rahmat dan kekuatan untuk membangun tanah pertiwiKini di beberapa daerahRakyat bergotong-royong membangun rumah ibadah bersamaBahkan diantaranya dibangun berdampinganMasjid, gereja, klenteng dan kuil di bangun dalam satu komplekSemua itu karena adanya nilai toleransiSetiap orang harus memberi rasa aman kepada orang lainTanpa intimidasi, saling menghormati untuk menjalankan aqidah dan ibadahSaat negeri ditimpa isu sosial yang berpaut politikJiwa nasionalisme dan pluralisme jangan sampai hilangPaham pancasila adalah segalanyaAgama pertama yang harus dianut seseorang adalah kemanusiaanTiap individu harus saling menolong, meringankan beban dan berempatiTak ada orang yang dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lainSaat orang membutuhkan sekantong darahTidaklah ia bertanyaSiapa pendonor darah ituApa agamanyaDarimana sukunyaLayaklah kita seperti kembang setamanBerbagai warna akan memberi rasaSetiap bentuk akan memberi kagumBermacam aroma akan memberi nyawaItulah keindahan yang tercipta saat keberagaman tumbuh bersamaDemikianlah kumpulan puisi bertema toleransi atau contoh puisi bertemakan toleransi baca juga puisi puisi agama di halaman lain blog puisi dan kata bijak, semoga puisi bertemakan toleran diatas dapat menghibur dan menginspirasi untuk menulis puisi yang berkaitan dengan toleransi atau puisi kerukunan dan puisi perbedaan agama.
Olehkarena itu pula, hadits pun memberi pemahaman kepada umat Islam mengenai persaudaraan ini, dengan teks yang cukup umum, kurang lebih memiliki arti "tidaklah iman (tidak sempurna imannya) seseorang diantara kalian sehingga kalian dapat mencintai saudaranya sebagaimana mencintai diri sendiri" (H.R. Bukhari dan Muslim). Dengan penyajian teks yang cukup umum ini, yaitu "persaudaraan", setidaknya kita memahami bahwa yang dimaksud saudara cakupannya juga sangat luas.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Indonesia Adalah Negara Majemuk PluralismeMaksud dari "pluralisme" adalah suatu paham atau pandangan hidup yang menerima dan mengakui adanya macam atau keanekaragaman dan perbedaan dalam suatu kelompok masyarakat. Misalnya dilihat dari segi agama, ras, suku dan adat-istiadat. Hal inilah yang menjadi dasar pembentukan karakter sosial yang lebih kecil, namun khas, serta yang membedakan kelompok yang satu dengan yang lain dalam suatu kelompok masyarakat yang lebih besar atau lebih luas. Misalnya masyarakat Indonesia yang majemuk, artinya terdiri dari berbagai kelompok, suku budaya, adat-istiadat, ras dan kemajemukan berarti menerima adanya perbedaan, namun bukan berarti menyamaratakan, tetapi mengakui bahwa ada hal yang berbeda, didalam pluralisme atau kemajemukan, kekhasan yang membedakan yang satu dengan yang lain tetap ada dan tetap dipertahankan. Pluralism berbeda dengan sinkritisme penggabungan dan assimilasi atau akulturasi penyingkiran. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa kesadaran bertoleransi agama sangat dibutuhkan di setiap elemen masyarakat di seluruh wilayah di Indonesia, dari berbagai macam suku bangsa, adat budaya, ras dan agama yang berbeda-beda kita bisa menciptakan dan membina kerukunan yang menjadikan kekuatan tak terbantahkan yang hanya dimiliki Indonesia. "Bhineka Tunggal Ika " menjadi landasan yang kokoh dan menjadikan indonesia dikenal dimata dunia sebagai negara yang majemuk namun memiliki persatuan dan kesatuan yang melekat kuat. Dengan demikian agama juga menjadi salah satu kekayaan bangsa yang diakui oleh internasional karena tidak semua negara memiliki perbedaan yang kompleks dan mampu menyelaraskan kerukunan dan persamaan sudut pandang sehingga menciptakan inner power yang dimiliki Bangsa Indonesia. Secara faktual dan historis, manusia adalah makhluk sosial yang hidup berdampingan, saling membutuhkan, dan saling tergantung satu sama lain, baik secara individual maupun secara kelompok. Oleh sebab itu suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, kemajemukan akan tetap melekat erat dengan kehidupan bersosial dan penerimaan akan kemajemukan merupakan konsekwensi dari Sebagai Landasan BangsaDari beberapa agama besar yang masuk dan menyebar pesat melalui rentang waktu yang cukup lama, menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang beragama dimana unsur keagamaan tak bisa terlepas dari kehidupan sosial masyarakat bahkan bernegara. Salah satu bukti kongkrit didalam proses perumusan Pancasila & UUD 1945 banyak terinspirasi dari aspirasi sebagai kekayaan bangsa dimana para penganut agama yang berbeda dapat saling menghargai atau menghormati, saling membutuhkan dan saling mengasihi serta memperkuat nilai-nilai persaudaraan. Perbedaan tidak perlu dipertentangkan, tetapi untuk dijadikan sebagai penguat dan pemurni keanekaragaman hayati. Penganut agama yang berbeda mestinya bisa hidup bersama dengan rukun dan damai, bersatu padu, bertoleransi, saling membantu dan saling keharmonisan tersebut tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sebagaimana tercermin dalam suasana hidup kekeluargaan dan hidup bergotong royong. Didalam sejarah bangsa Indonesia hubungan kerjasama antar pemeluk agama terlihat dalam kehidupan sehari-hari, seperti saling tolong-menolong dalam pembangunan tempat ibadah dan dalam membangun bangsa dan Konflik yang Bersifat Keagamaan Salah satu penyebab terjadinya ketegangan atau konflik dalam kehidupan beragama adalah akibat politik pecah belah devide et impera peninggalan masa penjajahan. Dalam kasus politik tersebut penjajah memanfaatkan perbedaan agama atau paham agama untuk menumbuh kembangkan atau mempertajam konflik-konflik sebagai bahan propaganda dan adu domba bagi bangsa Indonesia pada saat tersebut terbawa hingga sekarang dan digunakan oleh oknum tak bertanggung jawab sebagai senjata utama untuk memecah belah kesatuan dan persatuan, biasanya demi mengincar status politik atau tujuan tertentu. Gejala-gejala perselisihan antar umat beragama muncul ke permukaan sekitar akhir tahun 1960-an. Di antaranya adalah kasus perusakan tempat-tempat ibadah. Perilaku tidak sehat ini mengakibatkan terjadinya disintegrasi dan perselisihan bahkan benturan beberapa pengamatan, berikut hal-hal yang memiliki potensi besar terjadinya konflik SARA antara lainSalah memahami makna dari perbedaan, tidak resapi secara baik dan positif dalam konteks yang keliru. Penganut agama tertentu menganggap hanya agamanyalah yang paling benar, mau “menang sendiri” dan tidak mau beragama yang over fanatik negatif dan yang terlibat dalam konflik ataupun yang menciptakan konflik adalah orang-orang yang pada dasarnya kurang memahami makna dan fungsi agama pada umumnya;kurang matang iman dan takwanya;tidak paham tentang toleransi beragama;tidak memahami dan menghargai hakekat hak manusia;tidak memiliki nilai-nilai kemanusiaan, terutama hati nurani dan cinta kasih;kurang memahami wawasan kebangsaan dan kemasyarakatan Indonesia, yaitu kerukunan, toleransi dan persatuan dalam kemajemukan. 1 2 Lihat Inovasi Selengkapnya KBRN Yogyakarta : Guna menguatkan rasa toleransi dan kerukunan antarumat beragama, bertempat di Kantor aula Kemantren Jetis Yogyakarta, berlangsung acara dialog lintas agama, Kamis (07/7/2022). Pada acara tgersebut, Babainsa Gowongan, anggota Koramil 01/Jetis Koptu Bambang Suwoto, mengatakan, dalam kehidupan sosial, kebersamaan Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Apa yang di maksud dengan kerukunan antar umat beragama?Kerukunan beragama adalah hubungan antar umat beragama yang di landasi toleransi, saling mengerti dan saling menghormati dalam pengalaman ajaran agama serta kerjasama dalam kehidupan kita sesama manusia juga harus memiliki sifat saling mengerti dengan sesama manusia, tidak perduli apa agama mereka, kita juga harus saling tolong menolong, apabila ada teman atau saudara kita yang sedang kesulitan, alangkah baiknya kita saling membantu dan saling perduli, kita sesama manusia yang agamanya berbeda-beda juga harus rukun terhadap sesama, saling tolong menolong satu sama lain. Banyak cara untuk menjaga kerukunan antara umat beragama, seperti 1. Saling menghargai satu sama lain2. Menghormati umat lain yang sedang beibadah3. Tidak menjelek-jelekkan agama lain4. Menerapkan hidup saling bertoleransi 5. Tidak menghina agama lain dengan mengejek agama yang bertanya, mengapa kita harus menjaga kerukunan antar umat manusia ? " kita harus saling menjaga kerukunan antar umat beragama, karena kerukunan umat beragama sangat sangat penting dalam menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa manusia, walaupun berbeda agama, binatang saja di hormati. Ada hadist yang mengatakan kalau kamu menyembelih hewan, sembelihlah dengan cara yang terbaik, jangan menyembelih dengan pisau yang tumpul, itu namanya tidak berperi kebinatangan, yang kecil lagi saudara buka bapul istinja makruh buang air kecil di tanah yang berlubang, sebab apa? 1 2 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya kuharap sebagai orang indonesia yang mengerti tentang toleransi antar umat beragama mohon anda jangan terlalu menulis tentang sisi negatif agama, yang terpenting adalah semangat kesatuan diantara kita untuk mewujudkan ketentraman di dunia ini. Mari kita bersama-sama ciptakan kerukunan antar umat beragama salam kerukunan umat beragama Puisi Tentang Toleransi Beragama – Sebelum membaca artikel ini lebih lanjut, pastikan dulu bahwa kamu adalah individu yang menjunjung tinggi perbedaan kepercayaan, karena disini saya akan menyajikan beberapa Puisi tentang Toleransi Beragama, yang pastinya akan menyejukkan hati dan ketenangan jiwa. Oke lanjut. Indonesia adalah sebuah negara yang kaya akan suku dan budaya. Oleh karenanya, menghasilkan banyak sekali keanekaragaman, termasuk 6 agama besar yang terus tumbuh dan berkembang, yakni Islam, Hindu, Budha, Kristen Protestan, Katolik dan Kong hu Chu. Dari beberapa agama tersebut, terdapat pula perbedaan dari segi tempat dan tatacara beribadah, pola hidup, kebudayaan religi, ajaran keagamaan dan sebagainya. Semuanya hidup berdampingan dan berjalan apa adanya. Untuk itu, keharmonisan antar Agama adalah tugas dan kewajiban kita untuk menjaganya, dengan menegakkan toleransi antar agama serta rasa harga-menghargai satu sama lain. Banyak cara yang bisa dilakukan dalam prakteknya, termasuk salah satunya dalam bentuk Puisi Perbedaan Agama. Oleh karena itulah, disini Admin Senipedia akan merangkum beberapa Puisi Tentang Toleransi Beragama , untuk teman-teman pembaca semua. Semoga bisa menambah kecintaan kita terhadap kepercayaan sendiri, dan semakin menghargai kepercayaan orang lain. Sebenarnya, tema Puisi Toleransi dalam Beragama ini sudah banyak sekali diterbitkan, baik dari para seniman nasional, maupun para penulis-penulis handal di blog/website, yang bisa diakses gratis via internet. Kumpulan Puisi Toleransi Beragama Terbaik Namun disini, kumpulan Puisi tentang Perbedaan Agama yang akan saya ulas, sebagian besar adalah Ciptaan Saya sendiri. Jadi, bila pembaca kurang berminat atau merasa tidak suka, saya terlebih dahulu memohon maaf. Oke, kalau begitu, silakan disimak di bawah ini ~ Toleransi dan Kedamaian Ini islamku, adakah kau tahu perasaanku,Saat mendengar Lantunan Lembut suara Adzan?Hai Nasraniku, Bagaimana perasaanmu,Saat suara Lonceng menyapa telingamu? Hidup berdampingan,Namun tak saling menyerang,Hidup bersebelahan,Kasih sayang tak pernah pudar. Aku dengan Masjidku,Kau dengan Gerejamu,Berjalanlah diatasnya dengan damai,Jangan menyinggung jangan pula bercerai. Cengkrama tak meninggikan,Obrolan tak membelah,Hidup aman dan tentram,Di setiap siang dan malam. ~ Indahnya Perbedaan Kita hidup di tanah sejarah,Tanahnya para Sultan dan Raja,Masa lalu milik pendahulu,Masa depan milik generasi baru. Wahai para pembawa berita,Telah berkabar pada cakrawala,Atas apa yang telah tercipta,Di bumi pertiwi yang tercinta. Berbeda golongan dan agama,Islam, Hidu, Kristen dan Budha,Bersatu dalam Nusantara,Untuk negeri makmur nan sentosa. Berbeda Suku dan Budaya,Minang, Batak, Dayak, Toraja,Membahu asa ke seberang sana,Demi bangsa yang sejahtera. ~ Antara Putih dan Merah Antara Putih dan Merah,Antara darah dan sejarah,Mereka bangun persatuan bangsa,Dengan gagah dan bijaksana. Ada Islam, Kristen dan Hindu,Ada Katolik, Budha, Kong hu Chu,Walau berbeda tetaplah satu,Itu harapan para pendahulu. Ini negeri berlian dan emas,Ciptakan damai hilangkan beringas,Semua sama tanpa minoritas,Demi kesan indah membekas. Hari ini hingga seterusnya,Tetaplah jaga Toleransi beragama,Mari bersama bertenggang rasa,Kemi keutuhan Indonesia. ~ Ego dan Perpecahan Sejatinya begitu miris,Ibarat seekor semut yang seorang diri,Ingin menguasai dunia,Pantaskah? Tentu tidak. Begitulah manusia yang berjalan di angkuh dan arogan menyelimuti,Tak hanya inginkan tahta atau harta,Namun juga pecahnya antar agama. Harapan dan do’a terus kukirim,Dengan Menyebut Nama Tuhan,Manakala panas berganti dingin,Malam berganti siang. Semoga Indonesia tetap bersatu,Menjaga kedaulatan juga toleransi,Untuk bangsa yang lebih maju,Dalam pangkuan ibu Pertiwi. Baca juga 10+ Puisi Kenangan dengan Mantan ~ Pecah setiap Sudut Di susut sana,Para penguasa berebut mahkota,Hingga menumpahkan darah,Sampai melayangkan nyawa. Di sudut satu lagi,Yang bagak tunjukkan taring,Buang cinta di ujung kelingking,Tanpa kasih tanpa peduli. Di sudut ujung,Para pendamba tegakkan kepala,Atas apa yang mereka punya,Hingga melupakan Toleransi beragama. Haruskah semua ini terjadi?Haruskah senyum keping mengering?Hingga matahari menyongsong pagi,Semoga Indonesia tetap bersanding. ~ Saudaraku, dengarlah… Di setiap senja berlalu,Aku sematkan sepucuk do’a,Untuk seluruh sanak dan saudara,Di atas tanah Indonesia. Saudaraku, dengarlah syairku,Jangan butakan mata hatimu,Jangan tulikan telingamu,Jangan bisukan mulutmu. Yang terjadi telah berlalu,Saatnya kita wujudkan rindu,Untuk Indonesia yang bersatu,Tanpa duka tanpa haru. Saudaraku, dengarlah harapku,Meski kepercayaan kita berbeda,Kita tetaplah satu,Meski agama tak sama,Kitalah penerus pendahulu. Saudaraku, renungkan asaku,Jagalah toleransi ini,Agamaku dan agamamu,Hilangkan resah diri dan sakit hati,Demi hari esok yang lebih berseri. Puisi tentang toleransi di Indonesia ~ Apa itu Perbedaan ? Apa itu perbedaan ?Jalan untuk menghancurkan,Pintu untuk menjerumuskan,Atau saling meninggikan derajat ? Apa itu perpisahan ?Kelemahan yang lain,Pembutaan hati nurani,Atau bahkan sarana ego diri ? Teman, perbedaan adalah kelengkapan,Perbedaan adalah persatuan,Perbedaan adalah kemenangan. Belajarlah darinya,Bahwa tanpa adanya perbedaan,Hidup takkan terasa indah,Hidup takkan berkesan. Tak perlu menegakkan kepala,Untuk merendahkan yang lainnya,Indonesia bukti keberagaman,Bukan tempat berselisih paham. ~ Asa Pendahulu Indonesia,Seuntai negeri para sultan,Sekeping tanah para raja,Sepercik air para pelayar. Kita,Adalah para generasi,Para penerus bangsa sejati,Kitalah yang kan memahami,Apa itu arti perbedaan. Jangan kau pecah, jangan kau belah,Pada Tuhan kita berserah,Bukan membabi buta dalam serakah,Hingga sampai menumpahkan darah. Jagalah harap para pendahulu,Wujudkan, jangan kau ingkari,Untuk menciptakan toleransi,Atas apa yang telah diberi,Menjemput kebahagiaan sejati. Simak Pula 10+ Puisi Tentang Indonesia ~ Kekayaan Hidup Sabang sampai Merauke,Sumatera hingga Papua,Membentang Ribuan Gugusan Gunung,Milyaran butiran pasir,Ratusan ribu hektar hutan hujan. Tak terbantah dan tak ter-elak,Olehnya, ribuan suku dan budaya,Hadir di tengah-tengah kehidupan,Memberi warna, memberi asa,Menciptakan perbedaan istimewa. Kekayaan yang tak satu negarapun punya,Hanya kita, bangsa Indonesia,Bangsa yang merdeka, berdikari,Tetap satu meski berbeda-beda. Hai kita para penerus, Tetap jaga tetap diurus,Sepenuh jiwa melestarikan,Sekuat tenaga mengorbankan,Untuk persatuan dan kesatuan,Marilah… ~ Yang Terindah Kau tahu,Apa yang lebih indah,Dari Laut berpasir putih ?Dia lah Perbedaan,Yang berakhir menyatukan. Tidakkah kau tahu,Yang lebih nikmat,dari minum air dingin kala haus ?Itulah lantunan tanda peradaban. Bagaimana kamu bisa lupa,Bahwa yang tersegar,Dari angin sepoi-sepoi,Itulah toleransi dalam beragama. Sejak itu sadarilah,Yang lebih pahit dari empedu,Adalah masa dimana,Agama menjadi bahan olok-olok,Menjadi pembanding, pembeda,Serta peninggi derajat seseorang. ~ Kemana ? Pagi ini,Sang surya pancarkan sinarnya,Menembus angan nan membelenggu,Dibalik tirau, silaumu memukau,Ingatkan masa indah,Saat perbedaan memberi warna. Sore ini,Jingga mulai mengibar,Memberi kabar gembira,Pada siang yang letih,Keringat dan perih,Atas waktu yang terjalin. Malam ini,Bintang genit mulai mengedip,Mengingatkan pada masa lalu,Dimana anak-anak bermain riang,Mengisi jerihnya hari,Tanpa memandang kasta,Tanpa mengangkat derajat,Tak mengenal minoritas,Tak acuhkan satu. Namun pagi datang lagi,Aku bertanya pada Dhuha,Kemana semua itu,Kemana semua yang kuceritakan semalam?Hanya sampai disitu? Begitu saja pudar?Begitu cepatkah? Kamu tak tahu ini perih? Mengapa banyak dari mereka,Yang tersenyum jahat karena status?Yang menatap sinis karena berbeda?Yang meninggikan kodrat bawaan?Ketahuilah,Aku benci ini. Baca juga 10+ Puisi Cinta dalam Diam Penutup Keanekaragaman yang ada di Indonesia meliputi suku, bangsa, budaya dan agama. Dari 4 elemen ini, menjadikan kita sebagai salah satu negara Multikultural di dunia. Oleh karenanya, telah menjadi tugas kita untuk menjaganya dari berbagai macam perpecahan. Keunikan yang kita miliki sejatinya telah menjadi kebanggaan, sekaligus pembeda dalam hal positif, dari bangsa-bangsa lain di dunia sejak zaman dahulu. Untuk itu, marilah bersama-sama untuk menjaga kesatuan dan persatuan. Demikianlah, Puisi tentang Toleransi Beragama menyentuh hati dan menyejukkan jiwa. Semoga bida menjadi pemicu, sekaligus pemercik kesadaran dan semangat bagi diri pribadi, dalam menghargai setiap perbedaan kepercayaan. Ref. Puisi Toleransi Beragama Karenaitu pengabdian masyarakat dilakukan dalam rangka memberikan pengertian dan pemahaman kepada tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat dan pemuda yang ada di desa Jagaraga, supaya dengan penuh kesadaran dan keikhlasan dapat mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat yang berbeda agama sehingga dapat terciptanya kerukunan hidup. - Indonesia bagian timur merupakan salah satu wajah keberagaman di Indonesia. Umat beragama hidup berdampingan secara damai. Kerukunan umat beragama di masyarakat yang masih berjalan baik dan tulus. Hal ini untuk menunjukkan bahwa sejatinya, dalam masyarakat Indonesia masih banyak komunitas yang mempraktikkan kerukunan beragama secara tulus. Komunitas-komunitas yang melakukan kerukunan beragama secara tulus itu diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi komunitas lainnya dalam menjalankan praktik kerukunan beragama. Praktik kerukunan yang tulus ini tidak akan mudah goyah dengan provokasi dalam bentuk apapun. Menurut data Litbang Kementerian Agama, komunitas di Indonesia Timur yang masih konsisten merawat kerukunan umat beragama, diantaranya yakni komunitas Lempake dan Pampang di Samarinda, komunitas Kokoda dan Jalur Bali di Sorong, komunitas Ohodertawun-Kei-Maluku Tenggara, komunitas Lembang Kaduaja-Toraja, komunitas Palopo, dan komunitas Pasalae di Gorontalo. Di semua komunitas tersebut terdapat umat beragama dari dua agama atau lebih. Di tempat tertentu, misalnya Lempake, Palopo dan Pasalae, umat Islam yang mayoritas. Sementara di Pampang, Lembang Kaduaja dan Kokoda yang dominan adalah umat Kristen. Adapun di komunitas Jalur Bali-Aimas kendati jumlah umat Islam tetap lebih banyak, tetapi perbandingannya dengan Kristen hampir seimbang. Hal ini sama dengan komunitas Oherdetawun. Baca Juga Jabar Masagi SMAN 1 Cijeruk Ngejo Parab Awak, Ngaji Parab Rasa, Nguji Parab Diri Dari komposisi penganut agama di masing-masing komunitas menunjukkan bahwa praktik kerukunan yang tulus bisa terjadi di masyarakat mana pun; bisa pada masyarakat mayoritas Islam, mayoritas Kristen atau mayoritas Katolik, Hindu, dan Buddha. Bisa pula pada masyarakat yang komposisi jumlah penganut agamanya nyaris sama. Hal ini menepis asumsi bahwa di tempat yang komposisi penganut agamanya seimbang atau mayoritas umat Islam, kerukunan umat beragama tidak berjalan dengan baik. Dari beberapa komunitas yang diteliti, jelas terlihat kerukunan beragama berlangsung dengan sangat baik dan tulus. Para penganut agama tertentu tidak sekadar menoleransi keberadaan penganut agama lain, tetapi juga berinteraksi secara aktif satu sama lain. Mereka saling mengunjungi, termasuk saat hari raya, bekerja sama dan tolong-menolong dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam kegiatan keagamaan. Demikian pula keberadaan rumah ibadah agama lain dalam lingkungan agama berbeda tidak dipermasalahkan, bahkan dibantu pendiriannya. Jika terjadi konflik, maka komunitas tersebut memiliki mekanisme lokal untuk menyelesaikannya yang biasanya bersumber dari hukum adat. Di beberapa komunitas tersebut, faktor yang menjadi basis kerukunan beragama antara lain adalah kearifan lokal dan adat. Hal ini terlihat pada komunitas Pampang-Samarinda, di mana tradisi Dayak, khususnya kesenian Dayak menjadi alat pemersatu antara Kristen-Dayak dan Islam Bugis-Banjar. Demikian juga terlihat pada komunitas Oherdetawun-Maluku Tenggara, basis kerukunannya pada aturan adat Lurvul Ngabal dan falsafah Ken ain ni ain kita semua satu, selain ikatan kekerabatan yang kuat. Hal ini juga terlihat pada komunitas Lembang Kaduaja-Tator, mereka memiliki adat tokonan yang menjadi pengikat kekerabatan tanpa memandang agama yang berbeda. Begitu pun di Palopo basis kerukunannya adalah kearifan lokal di antaranya mesa kada diputuo pantang kada dipumate bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Baca Juga Menggugat Heteronormativitas, Mereduksi Norma Diskriminatif pada Manusia Sementara di komunitas Kokoda-Sorong, kerukunan beragama ditopang oleh pengetahuan akan sejarah masa lalu. Komunitas ini memiliki sejarah tentang toleransi yang diperankan oleh Sultan Tidore ketika pertama kali memperkenalkan Islam di komunitas ini. Ingatan tentang sejarah ini terus dijaga hingga kini untuk merawat kerukunan beragama tersebut.- Φ βаጪጫኙቇктዲп η
- Гл յυջዢсно ռ